Rabu, 12 Agustus 2015

BANK DUNIA Kagumi PLTMH Sumber Maron


Perwakilan Bank Dunia, melalui WSP (Water and Sanitation Program) mengunjungi Sumber Maron, Jumat (10/7) kemarin. Dalam kunjungannya, WSP memuji kinerjan dan penggunaan bantuan dana yang diberikan Bank Dunia pada tahun 2011 lalu. Dari sumber air yang hanya dimanfaatkan sebagai irigasi, kini dapat digunakan menjadi berbagai fungsi.

Di antaranya untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), sumber air bersih bagi warga, sumber irigasi, dan tempat wisata. Sumber Maron yang ada di Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran memang terus berkembang sampai sekarang. Hal ini juga mempengaruhi perekonomian warga.

Dalam kunjungan, perwakilan dari WSP Iyoti Sukla senior manajer WSP Global, terlihat heran dengan kemajuan yang ada di Sumber Maron. Karena sebelumnya bantuan dari WSP adalah untuk pengelolan air bersih untuk masyarakat, namun kini telah berkembang dan meningkatkan ekonomi warga sekitar.

Didampingi Sayid Muhammad, ketua Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (BP.SAB &S) Sumber Maron, dan petugas dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, mereka berkeliling melihat PLMH, dan kemajuan dari pengelolaan air besih di Sumber Maron. Dijelaskan Sayid, kunjungan dari WSP kali ini adalah melihat hasil dari bantuan yang telah diberikan sebelumnya.

Dari bantuan tersebut digunakan untuk membangunan PLTMH, yang menghasilkan daya listrik sebesar 30 ribu watt. “Hasil listrik dari PLTMH digunakan untuk memompa air ke atas dan disalurkan ke warga,” kata dia. Karena, jika tanpa bantuan PLTMH, untuk biaya listrik memompa air sangat tinggi.

Kini, ada empat desa yang sudah teraliri air dari Sumber Maron. Yakni Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran dan tiga desa di Kecamatan Gondanglegi, yakni Desa Sukosari, Panggungrejo, dan Gondanglegi Kulon. “Itu untuk mengaliri sekitar 1.670 rumah di empat desa tersebut,” jelas Sayid. Harga air bersih Sumber Maron pun relatif murah. Mulai Rp 1.500 per meter kubik, untuk luar Desa Sumber Maron, dan Rp 750 per meter kubik untuk di Desa Karangsuko.

Dari hasil tinjuan dari WSP, menurut Sayid, mereka puas dengan pengelolaan Sumber Maron. “Karena pentingnya air sehingga perlu dijaga dan dirawat usmber mata air, untuk mencukupi kebutuhan bersama,” kata dia. Apakah akan adan bantuan tambahan? Dia masih belum mengetahui.(adk/lid)

sumber berita :http://radarmalang.co.id 


0 komentar :

Posting Komentar

 
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat !!!