WISATA PEMANDIAN SUMBER MARON

Wisata Pemandian Sumber Maron dengan kejernihan air yang begitu jernih.

BENDUNGAN SUMBER MARON

Bendungan SUMBER MARON yang dapat menampung debit air, menjadikan sumber energi Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH).

TENAGA LISTRIK MICRO HIDRO

Terinstalasinya Listrik Micro Hidro menjadikan salah satu potensi yang sangat membanggakan masyarakat setempat.

LOKASI STUDY BANDING dan WAHANA EDUKASI

Tempat Wisata Pemandian "Sumber Maron" dan Tenaga Listrik Micro Hidro menjadikan salah satu Wahana Edukasi dan Study Banding bagi semua kalangan baik lokal maupun internasional.

KEINDAHAN AIR TERJUN "GROJOKAN SEWU"

Wisatawan yang selalu membanjiri lokasi Tempat Wisata Sumber Maron dengan keindahan Air Terjun "Grojokan Sewu".

Rabu, 04 November 2015

KERAJINAN TANGAN "TAS TALI KUR"

Industri kreatif merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh presiden kita. Bahkan bapak Bupati Kabupaten Malang juga memprogramkan industri kreatif di kabupaten malang. Salah satu industri kreatif yang sedang berkembang di desa Karangsuko adalah kerajinan tas dari tali kur.


Kerajinan dari tali kur yang merupakan salah satu produk lokal desa Karangsuko adalah Tas rajut dari tali kur yang sedang berkembang mengikuti trend mode dengan bermacam pilihan model dan warna yang menarik mudah dipadukan dengan koleksi busana anda untuk segala kesempatan. Bisa dipakai pada acara resmi atau saat santai dan bahkan untuk aktivitas sehari-hari.




Kerajinan tangan dari tali kur ini memiliki keistimewaan lainnya adalah tas ini terbukti sangat awet, walaupun digunakan setiap hari tidak mudah rusak dan warna tidak memudar. Dengan harga yang terjangkau berkisar antara Rp. 55.000 sampai Rp. 350.000 tergantung lama pengerjaan dan tingkat kesulitan kombinasi warna sepertinya anda tidak akan ragu-ragu untuk memilih salah satu produk kerajinan tangan tas dari tali kur ini, selain itu juga ada produk yang lainnya yaitu gelang, sabuk dan hiasan rumah yang berbahan dasar dari tali kur.



Anda dapat memesan secara langsung atau bahkan anda dapat bertemu dengan pengrajinnya yang saudari Canisa Suci Ananda yang beralamatkan di Desa Karangsuko Rt 05 Rw 02 dimana anda dapat memilih contoh model dan warna yang akan anda pesan

Selasa, 03 November 2015

WISATA ALAM "WATU KONANG"

Salah satu potensi wisata di desa Karangsuko adalah Watu Konang yang munkin asing bagi sebagian orang tapi,bagi warga lokal tempat ini justru lebih dulu dikenal dari tempat wisata yang lain seperti Sumber maron dan Sumber jeruk yang sudah tidak asing lagi bagi wisatawan yang tempatnya bisa dibilang satu lokasi. Keadaannya masih sangat Alami dan belum tersentuh sehingga masih kental akan suasana alam pedesaan, warga lokal biasanya datang kesini untuk mencuci pakaian, berendam sambil melepas lelah atau berfoto ria.


Tempat ini disebut watu konang karena ada sebuah batu berukuran rakssasa yang konon ceritanya Pada saat malam hari batu itu menyala berkedip-kedip kehijauan seperti kunang-kunang. Ada juga legenda yang menceritakan tempat ini juga tempat kesukaan Mbah den Bagus seorang petapa yang sering terlihat menaiki Wedus “Kambing” beliau juga disebut-sebut yang melindungi kawasan persawahan daerah sekitar.


untuk menuju lokasi kita cukup berjalan kaki menyusuri sungai Dari sumber maron atau sumber jeruk yang sudah tidak asing lagi, sambil menikmati suasana pedesaan yang Alami dan bisa terus dilanjutkan ke Coban bendo, bisa dibilang tempat ini merupakan titik temu dari sumber maron dan sumber jeruk yang terus mengalir ke coban bendo.


Menghabiskan waktu liburan satu hari di Karangsuko bersama orang yang anda sayangi nggak bakal rugi karena anda dapat menikmati beberapa tempat wisata sekaligus, karena cocok bagi anda yang suka akan keindahan alam, petualangan, munkin anda akan ter inspirasi untuk membuat Wedding Phothograpy atau bahkan wedding Vedeo disini.



Rabu, 28 Oktober 2015

WISATA AIR TERJUN "COBAN BENDO"

Coban Bendo? nama yang yang masih asing atau bahkan anda belum mendengarnya, coban bendo yang terletak di desa Karangsuko, kecamatan Pagelaran, kabupaten Malang. kondisi pemandangan alam sekitar masih alami da belum pernah tersentuh dengan baik tapi banyak warga lokal yang yang datang kesini untuk penjelahan, liburan, atau hanya sekedar ber foto ria.


Coban bendo bisa menjadi wisata alternatif di desa karang suko karna letaknya kurang lebih 200 meter dari Sumber Jeruk dan Sumber Maron yang sudah tidak asing lagi. Untuk nenuju lokasi kita dapat menyusuru sungai jalan setapak sambil menikmati pemandangan sekitar yang masih kental dengan suasana alam pedesaan.



Makanya jangan lupa jika ke karangsuko, dijamin gak bakalan rugi. Kita bisa mengunjungi tiga tempat wisata sekaligus yakni Sumber Maron, Sumber Jeruk satunya adalah Coban Bendo yang tak kalah indah dengan tempat wisata lainnya . Letaknya pun juga berdekatan karena satu jalur.


Selasa, 29 September 2015

Program Kelompok Tani "Pangan Makmur " Menghadapi Swasembada Pangan 2017

Untuk merealisasikan target swasembada pangan yang dijadikan fokus pemerintahan Jokowi, Kementerian Pertanian melakukan akselerasi dengan cara perbaikan irigasi, distribusi bibit dan pupuk, juga bantuan pendagaan alsintan (alat & sistem pertanian). Seperti yang termaktub dalam peraturan menteri pertanian No. 3 Tahun 2015 tentang Pedoman Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai.

Kelompok Tani (Poktan) "Pangan Makmur" Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang telah mempunyai Program - Program yang nantinya bisa di implementasikan dalam meningkatkan jumlah produksi panen tanaman pangan. 
Dengan letak geografis dan luas lahan pertanian kurang lebih 125 Ha dan pasokan air yang cukup memadai, maka program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah dalam Swasembada Pangan akan terealisasi dengan baik.

Adapun Program-Program untuk mencapai target Swasembada Pangan diantaranya :

1. Pengendalian Hama Tikus.


Perangkap Tikus dengan menggunakan Bubu

Gotong-royong mendirikan Rumah Burung Hantu

Rumah Burung Hantu

Persemaian Berkelompok

2. Pelatihan Budidaya Tanaman Padi (Sekolah Lapang).


3. Study Banding



4. Kluster dari Bank Indonesia Malang.
 

Semoga dengan program-program yang telah dicanangkan oleh Kelompok Tani "Pangan Makmur" Desa Karangsuko ini bisa berjalan dengan baik...




Rabu, 16 September 2015

Destinasi Wisata Baru Pemandian Alam "SUMBER JERUK"


"Sumber Jeruk" begitulah kami menyebutnya sehari-hari dimana tempat tersebut sewaktu kami kecil dahulu adalah tempat kami dan warga sekitar bermain air, mandi, mencuci pakaian dan untuk konsumsi air minum sehari-hari, entah dari mana asal usul dan sejarahnya dinamakannya Sumber Jeruk, sampai saat ini masih belum jelas dan akurat beritanya. Entah dahulu kala dilokasi tersebut banyak tumbuh tanaman buah Jeruk atau bagaimana, tapi yang jelas saat ini tidak ada satupun tanaman buah Jeruk berada di lokasi tersebut yang ada hanyalah hamparan tanaman padi dan pepohonan.

Saat ini Sumber Jeruk mendapat dana untuk Kegiatan Prasarana Konservasi Sumber Daya Air  dari dana APBN Murni melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang diperkirakan lama pembangunannya 180 hari (6 bulan) dengan besaran dana Rp. 1.285.843.000.


Pembangunan Sumber Jeruk ini nantinya akan menjadi Destinasi Wisata baru bagi warga Kabupaten Malang khususnya, diperkirakan setelah pembangunan ini selesai, tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu icon baru di Desa Karangsuko selain Tempat Wisata Sumber Maron dan Sumber Taman yang sudah banyak dikenal oleh warga sekitar Kabupaten Malang dan Luar Kabupaten Malang.


Tidak kalah pentingnya lagi dengan pasokan air yang begitu melimpah dari Sumber Jeruk, Pemerintah Desa setempat mempunyai suatu Program yaitu akan mengalirkan air dengan sarana Pompa Air (Dongki) dari lokasi Sumber Jeruk menuju ke Waduk yang telah selesai terbangun di Sawah Timur. Selama ini kondisi lahan para petani sangat memprihatinkan karena kurangnya pasokan air untuk mengairi sawah dan ladang mereka, hal ini dikarenakan pasokan air dari daerah Kedungkandang Kota Malang sangat minim sekali sehingga warga petani sering mengalami gagal panen.

Foto Waduk Sawah Timur

"Pembangunan Sumber Jeruk sampai saat ini sudah mencapai 60 persen, dan nantinya akan dikelilingi oleh pagar pelindung untuk keselamatan wisatawan dan sarana jalan akan dipaving sepanjang 300 meter" tutur Bapak Zaini selaku Pengawas Pelaksana dari Dinas PU Brantas.

Diperkirakan nanti akhir bulan Oktober pembangunan akan selesai 100 persen, setelah pembangunan selesai langsung akan diadakan serah terima dari dinas terkait kepada Pemerintah Desa Karangsuko. Untuk Pengelolaan dan Perawatannya nanti akan diatur dalam Peraturan Desa (Perdes) sebagaimana disampaikan Bapak Rusman selaku Kepala Desa Karangsuko saat ini.

Senin, 07 September 2015

Video Keindahan Alam Tempat Wisata "Sumber Taman"


Indonesia merupakan negara yang memiliki berjuta keindahan Panorama didalamnya. Kekayaan akan sumber daya alamnya merupakan daya tarik tersendiri bagi nerga-negara lain. Tentunya pemandangan dan keindahan alamnya juga banyak dan beragam, mulai dari sabang sampai merauke terdapat keindahan alam yang tersembunyi yang tidak dimiliki oleh negara lain. Maka dari itu cintailah dan rawatlah alam yang kita miliki ini.

Berikut adalah Video salah satu keindahan kekayaan alam di desa kami yaitu "Wisata Air Sumber Taman"





Mulai Pudarnya Budaya "Gotong Royong"

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.

Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Sederhana; Sebagian besar masyarakat desa hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan ini terjadi karena dua hal: a. Secara ekonomi memang tidak mampu ; b. Secara budaya memang tidak senang menyombongkan diri;
  2. Mudah curiga; Secara umum, masyarakat desa akan menaruh curiga pada: a) Hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya b) Seseorang/sekelompok yang bagi komunitas mereka dianggap “asing”
  3. Menjunjung tinggi “unggah-ungguh”. Sebagai “orang Timur”, orang desa sangat menjunjung tinggi kesopanan atau “unggah-ungguh” apabila: a) Bertemu dengan tetangga; b) Berhadapan dengan pejaba; c) Berhadapan dengan orang yang lebih tua/dituakan d) Berhadapan dengan orang yang lebih mampu secara ekonomi; dan e) Berhadapan dengan orang yang tinggi tingkat pendidikannya
  4. Guyub, kekeluargaan; Sudah menjadi karakteristik khas bagi masyarakat desa bahwa suasana kekeluargaan dan persaudaraan telah “mendarah-daging” dalam hati sanubari mereka.
  5. Lugas; “Berbicara apa adanya”, itulah ciri khas lain yang dimiliki masyarakat desa. Mereka tidak peduli apakah ucapannya menyakitkan atau tidak bagi orang lain karena memang mereka tidak berencana untuk menyakiti orang lain. Kejujuran, itulah yang mereka miliki.
  6. Tertutup dalam hal keuangan; Biasanya masyarakat desa akan menutup diri manakala ada orang yang bertanya tentang sisi kemampuan ekonomi keluarga. Apalagi jika orang tersebut belum begitu dikenalnya. Katakanlah, mahasiswa yang sedang melakukan tugas penelitian survei pasti akan sulit mendapatkan informasi tentang jumlah pendapatan dan pengeluaran mereka.
  7. Perasaan “minder” terhadap orang kota. Satu fenomena yang ditampakkan oleh masayarakat desa, baik secara langsung ataupun tidak langsung ketika bertemu/bergaul dengan orang kota adalah perasaan mindernya yang cukup besar. Biasanya mereka cenderung untuk diam/tidak banyak omong.
  8. Menghargai (“ngajeni”) orang lain. Masyarakat desa benar-benar memperhitungkan kebaikan orang lain yang pernah diterimanya sebagai “patokan” untuk membalas budi sebesar-besarnya. Balas budi ini tidak selalu dalam wujud material tetapi juga dalam bentuk penghargaan sosial atau dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan “ngajeni”.
  9. Jika diberi janji, akan selalu diingat; Bagi masyarakat desa, janji yang pernah diucapkan seseorang/komunitas tertentu akan sangat diingat oleh mereka terlebih berkaitan dengan kebutuhan mereka. Hal ini didasari oleh pengalaman/trauma yang selama ini sering mereka alami, khususnya terhadap janji-janji terkait dengan program pembangunan di daerahnya.
  10. Suka gotong-royong. Salah satu ciri khas masyarakat desa yang dimiliki dihampir seluruh kawasan Indonesia adalah gotong-royong atau kalau dalam masyarakat Jawa lebih dikenal dengan istilah “sambatan”. Uniknya, tanpa harus dimintai pertolongan, serta merta mereka akan “nyengkuyung” atau bahu-membahu meringankan beban tetangganya yang sedang punya “gawe” atau hajatan. Mereka tidak memperhitungkan kerugian materiil yang dikeluarkan untuk membantu orang lain. Prinsip mereka: “rugi sathak, bathi sanak”. Yang kurang lebih artinya: lebih baik kehilangan materi tetapi mendapat keuntungan bertambah saudara.
  11. Demokratis; Sejalan dengan adanya perubahan struktur organisasi di desa, pengambilan keputusan terhadap suatu kegiatan pembangunan selalu dilakukan melalui mekanisme musyawarah untuk mufakat. Dalam hal ini peran BPD (Badan Perwakilan Desa) sangat penting dalam mengakomodasi pendapat/input dari warga.
  12. Religius; Masyarakat pedesaan dikenal sangat religius. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya: tahlilan, rajaban, Jumat Kliwonan, dll.
Ciri-ciri yang telah diungkapkan di atas yang seharusnya menjadi identitas mereka, di sebagian masyarakat pedesaan hal tersebut telah pudar bahkan sebagian lagi telah hilang ditelan zaman. Contoh konkrit, gotong royong. Masyarakat pedesaan tempo dulu menjadikan gotong royong sebagai sebuah kearifan lokal. Bahkan menjadi sebuah gunjingan di kalangan masyarakat jika ada seseorang yang tidak mau ikut campur dalam kegiatan tersebut. Tapi sekarang, hal ini telah dilupakan dan terkesan individualis, yang notabene hidup individualis adalah ciri masyarakat perkotaan dan perumahan.

Hal di atas saya utarakan lihat ketika saya sering berkunjung bersilaturahmi kepada keluarga di kampung. Atmosfir yang saya rasakan jauh berbeda dengan dahulu ketika hidup di sana. Sebuah misal, jika ada seseorang yang baru datang berbelanja untuk bahan bangunan, seperti pasir, genteng, semen, dan sebagainya, dalam sekejap bahan tersebut dari pinggir sudah habis di angkut ke lokasi di mana orang tersebut mau membangun, tanpa sepeser pun upah yang dikeluarkan, paling hanya sekedar air dan makanan alakadarnya. Tapi sekarang, hal itu sudah tidak dapat dirasakan lagi, semuanya serba pakai uang.

Contoh lain yang saya ingat, ketika pemugaran musholla "An - Nur" di RT saya yang memang sudah tidak layak, dan seluruh warga RT secara bergotong royong saling bahu membahu baik menyumbangkan tenaga dan materi demi terselesaikannya pemugaran musholla.

Dari contoh di atas, saat ini sulit untuk ditemukan. Hal ini terjadi, karena proses akulturasi budaya masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan yang disebabkan oleh urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota. Masyarakat desa yang sebagian besar terkesan polos, akhirnya mereka dengan mudah menerima budaya lain tanpa melakukan filter. Di samping urbanisasi, kemajuan teknologi komunikasi, juga memberikan andil besar dalam merubah budaya masyarakat desa.

Untuk menjaga nilai-nilai positif masyarakat pedesaan dan menyaring masuknya budaya-budaya lain yang kurang cocok, hendaknya pemerintah desa dan tokoh masyarakat pedesaan berkewajiban untuk mengkampanyekan dan menanamkan nilai-nilai ”ke’arifan lokal” masyarakat lingkungan desa tersebut. Namun, di samping itu, keseimbangan perlu dipegang. Oleh karenanya, prinsip ”Memegang nilai-nilai lama yang layak (Shalih) dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih layak (Ashlah).” perlu mendapat perhatian.

Kamis, 03 September 2015

Produk Unggulan Seluruh Desa Se Kecamatan Pagelaran

Kecamatan Pagelaran yang terdiri dari 10 desa, saat ini saling berlomba-lomba dalam menciptakan lapangan pekerjaan dari mulai Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga Kreatifitas masyarakat dalam membuat Kerajinan Tangan Kreatif.

Masyarakat Kecamatan Pagelaran yang rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani dan pekerja bangunan yang notabene berpenghasilan sangat minim, maka saat ini banyak warga yang beralih ke sektor kerajinan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dari pemetaan UMKM dan Produk Unggulan seluruh desa se Kecamatan Pagelaran yang terhimpun sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut :




Rabu, 02 September 2015

Hasil Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015

 
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang melaksanakan Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015 serta Deklarasi Kampanye Damai. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Malang pada tanggal 26 Agustus 2015 dimulai pukul 10.00 WIB yang dihadiri kurang lebih 400 (empat ratus) orang undangan yang terdiri dari FORPIMDA Kabupaten Malang, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, Tim Kampanye/pendukung Pasangan Calon, Panwaslih Kabupaten Malang, Pasangan Calon, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Malang, Muspika se-Kabupaten Malang, Organisasi Masyarakat / LSM, Akademisi dan Pers.

Hasil Pengundian nomor urut dengan hasil Pasangan sebagai berikut :
  • Pasangan Calon RENDRA KRESNA – SANUSI mendapatkan Nomor Urut 1 (satu), 
  • Pasangan Calon DEWANTI RUMPOKO – MASRIFAH HADI mendapatkan Nomor Urut 2 (dua),
  • Pasangan Calon NURCHOLIS – MUHAMMAD MUFIDZ mendapatkan Nomor Urut 3 (tiga).
Setelah dilakukan penyerahan Keputusan KPU Kabupaten Malang tentang Hasil Pengundian Nomor Urut Paslon oleh Ketua KPU Kabupaten Malang dan dilanjutkan dengan pembacaaan Naskah Deklarasi Kampanye Damai oleh Ketua KPU Kabupaten Malang yang diikuti pasangan calon dan para pendukungnya dilanjutkan dengan penandatanganan naskah deklarasi oleh masing-masing calon saksi yaitu jajaran FORPIMDA Kabupaten Malang, Ketua KPU Kabupaten Malang serta Panwaslih Kabupaten Malang.


Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DPRD Kabupaten Malang, Wakil Bupati Malang, Kapolres Malang, Kapolres Batu dan masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati berkesempatan memberikan sambutan sesuai dengan nomor urutnya. Kegiatan Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015 serta Deklarasi Kampanye Damai diakhiri dengan menyanyikan Lagu Bagimu Negeri dan Do’a. Kegiatan secara keseluruhan berjalan dengan aman, tertib dan berakhir pada pukul 14.00 WIB.


Sumber : http://kpud-malangkab.go.id

Selasa, 01 September 2015

Produksi BATU BATA MERAH

Batu bata merah merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti Batako, Gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Namun di Desa Karangsuko sendiri masih banyak warga yang memproduksi Batu Bata Merah baik itu untuk pribadi maupun untuk dijual kepada konsumen. Harganya pun bervariasi tergantung dari tekstur dan kadar kematangan batu bata itu sendiri, tapi secara rata-rata pada saat ini harganya berkisar antara Rp. 350.000,-.

Tapi seringkali para warga yang memproduksi batu bata merah terkendala akan kurangnya mesin pendukung, karena sebagian warga sudah ada yang mencetak dan menggiling tanah dengan bantuan mesin pencetak yang harganya lumayan mahal.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan bantuan dari pihak-pihak terkait untuk memajukan hasil produksi Batu bata merah tersebut, karena selama ini kurangnya perhatian oleh dinas terkait kepada para warga yang memproduksi batu bata merah.

KESENIAN SAKERA ANSOR " GARUDA SAKTI “


Kesenian Sakera sebagai kesenian khas masyarakat desa Karangsuko yang diciptakan oleh para tokoh pencak silat, merupakan perpaduan antara atraksi pencak silat dengan musik tradisional dan lagu-lagu Madura yang sarat dengan pesan moral, keagamaan, dan perjuangan, serta divariasikan dengan kesenian khas Madura merupakan suatu tema yang menarik untuk dikaji.
Ansor Sakera "Gauda Sakti" bertempat di Dusun Adiluwih RT.06/02 Desa Karangsuko yang mulai didirikan oleh Bapak Kabul salah satu Tokoh Masyarakat di daerah setempat pada tanggal, 05 Juni 2013 dengan bertujuan membangun silaturahmi dan kegotong royongan antar warga.
Ansor Sakera "Gauda Sakti"sering mengikuti even-even yang diadakan di daerah setempat maupun daerah lain dengan bentuk acara yang berbeda seperti Hajatan Pengantin, Bersih Desa, Karnaval Umum dll.
Dengan susunan kepengurusan dan keanggotaan sebagai berikut :
 
Nama Pimpinan                                  : KABUL
Tanggal Berdiri                                   : 05 Juni 2013
Alamat                                               : Dsn Adiluwih Rt 06 Rw 02 Desa Karangsuko
                                                            Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang
Jumlah Anggota                                  : 33 Orang

SUSUNAN PENGURUS

Ketua                                                   : KABUL
Sekretaris                                             : ROHMAN
Bendahara                                            : MUJI SLAMET

Seksi Perlengkapan                             : 1. HIDAYAT
                                                             2. SIAMIN

Seksi Humas                                        : 1. SOLIKIN
                                                              2. SAMUJI

Seksi Umum                                        : 1. SUMARDI
                                                             2. TOTOK IKHWAN

Anggota   :
1 .  Muhlisin                                                    14. Tumirin
2 .  Samuji                                                      15. Udin
3 .  Meselan                                                    16. Marodiq
4 .  Maedi                                                       17. Sutrisno
5 .  Sumardi                                                    18. Kaselan
6 .  Sukri                                                         19. Sukiman
7 .  Rosidi                                                        20. Dehri
8 .  Hafidul ulum                                               21. Ropi’i
9 .  Ubaidillah                                                   22. Asmat
10. Femas                                                        23. Soleh
11. Andik                                                         24. Miserun
12. Mat Hotip                                                  25. Jamu’i karso
13. Musta’in                                                     26. Samadi
                                               
Peralatan                   
                        1 . Kibot                       : 1 Buah                       6 . Jidor                       : 1 Buah
                        2 . Pentongan                : 5 Buah                       7 . Terbang                  : 1 Buah
                        3 . Kendang Besar        : 1 Buah                       8 . Gitar Bas                : 1 Buah
                        4 . Kecer                      : 1 Buah                       9 . Simbal                    : 1 Buah
                        5 . Ketepung                 : 1 Buah

Kerajinan Tangan Lampu Hias Dari Sendok Plastik Bekas


Cara membuat Kerajinan tangan  Lampu Hias Sendok Plastik bekas mudah dan unik. Kali ini adalah bagaimana cara membuat sebuah kerajinan yang cantik dan tentu luar biasa serta bermanfaat mengurangi limbah sampah. Lampu merupakan penerangan bagi kita, dan apabila lampu itu di hiasi dengan hal yang cantik pasti kita akan nyaman berada di ruangan tersebut. Kerajinan dari sendok plastik bekas ini bisa menjadi alternative Anda untuk membuat sebuah hiasan di rumah Anda. Untuk lebih jelasnya simak video tutorial Kerajinan Tangan Lampu Hias dari Sendok Plastik berikut ini.


Alat dan Bahan yang dibutuhkan

  1. Sendok Plastik Putih Bekas
  2. Toples plastic
  3. Kabel
  4. Lampu
  5. Colokan
  6. Lem panas
  7. Gunting
  8. Cutter
  9. Selotif 2 Sisi

Cara membuat Kreasi Lampu Hias Sendok Plastik Bekas Unik
  1. Pertama-tama siapakan bahan sendok plastic sebanyak mungkin, potong sendok bagian ujung kepala dan pisahhkan terlebih dahulu.
  2. Lubangi bagian bawah toples plastic dengan cutter membentuk sebuah lingkaran, hal ini di gunakan untuk tempat lampu.
  3. Liliti ujing toples dengan selotif 2 sisi bagian bibir toples.
  4. Tempelkan secara merata kepala sendok-sendok yang telah dipotong di semua jalur selotif.
  5. Untuk memperkuat, oleskan semua permukaan toples dengan lem panas.
  6. Tempelkan kepala sendok secara merata bisa menjadi 3 bagian sejajar dan tumpang tindih.
  7. Setelah semua kepala sendok terangkai, lem lagi bagian badan toples tempeli dengan batang sendok secara menyeluruh.
  8. Setelah selesai buat tempelan lagi untuk kepala sendok seperti pada bagian pertama.
  9. Rangkai kabel dan lampu. Letakkan lampu pada lubang yang telah Anda buat tadi.
  10. Sekarang tinggal menyalakan lampu, jadi deh Kreasi Lampu Hias Sendok Plastik bekas yang Anda buat. Untuk memperkuat lem bagian lampu.
  11. Kerajinan pun siap di gantung di kamar Anda.

SELAMAT BERKARYA

LANCINE KONE - KOITA PEMAIN BARU AREMA

Pemain baru Arema Cronus akhirnya datang juga. Ya, mereka adalah Lancine Kone dan Morimakan Koita. Kedua pemain asal Benua Afrika ini menepati janjinya untuk langsung bergabung dalam sesi latihan Arema Cronus Sabtu sore di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Tak banyak membuang waktu, pelatih Arema Joko Susilo langsung melibatkan keduanya dalam latihan taktik dan strategi timnya. ”Selama di negaranya mereka memang jaga kondisi. Jadi sekarang langsung dimasukkan dalam latihan tim,” katanya.
Dalam sesi latihan itu, Kone dan Koita langsung nyetel dengan Cristian Gonzales dkk. Kone dicoba di beberapa posisi. Mulai striker, winger hingga playmaker. Sedangkan Koita menempati posisi lini tengah.

Tak hanya itu, mereka juga langsung akrab dengan rekan-rekan barunya. Sebab usai pemanasan, pemain asal Mali dan Pantai Gading itu mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan rekan-rekan barunya.

Sumber :aremafc.com

PROGRAM PENGOBATAN GRATIS DARI KKN UMM '87


Dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat terutama warga yang kurang mampu (miskin), Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyam Malang (UMM)'87 mengadakan Pengobatan Gratis bagi Keluarga kurang mampu yang langsung bekerjasama dengan Rumah Sakit "Al-Basyhiroh" Turen Kabupaten Malang. 

Program ini pun mendapat respon positif dari Bapak Kepala Desa Karangsuko begitu juga disambut antusias oleh para warga yang kurang mampu.
"program yang sangat bagus mbak, monggo (red.silahkan) dilanjutkan, kami dari pihak desa akan sangat mendukung dan siap memfasilitasi apa yang mbak dan mas butuhkan" terang Kepala Desa Karangsuko kepada Koordinator Program dari UMM.
Kegiatan tersebut dilaksanaka pada :
Hari        : Senin
Tanggal  : 10 Agustus 2015
Tempat   : Pendopo Desa Karangsuko


Warga yang didaftar dari rumah ke rumah melalui data dan keterangan dari Ketua RT setempat Berjumlah 150 Orang, yang sebagian besar adalah warga Lansia (Lanjut Usia).
Dalam kegiatan tersebut tidak hanya pengobatan gratis saja diantaranya :
1. Chek-up Kesehatan.
2. Obat Gratis dll.




 
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat !!!