WISATA PEMANDIAN SUMBER MARON

Wisata Pemandian Sumber Maron dengan kejernihan air yang begitu jernih.

BENDUNGAN SUMBER MARON

Bendungan SUMBER MARON yang dapat menampung debit air, menjadikan sumber energi Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH).

TENAGA LISTRIK MICRO HIDRO

Terinstalasinya Listrik Micro Hidro menjadikan salah satu potensi yang sangat membanggakan masyarakat setempat.

LOKASI STUDY BANDING dan WAHANA EDUKASI

Tempat Wisata Pemandian "Sumber Maron" dan Tenaga Listrik Micro Hidro menjadikan salah satu Wahana Edukasi dan Study Banding bagi semua kalangan baik lokal maupun internasional.

KEINDAHAN AIR TERJUN "GROJOKAN SEWU"

Wisatawan yang selalu membanjiri lokasi Tempat Wisata Sumber Maron dengan keindahan Air Terjun "Grojokan Sewu".

Tampilkan postingan dengan label politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label politik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 September 2015

Hasil Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015

 
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang melaksanakan Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015 serta Deklarasi Kampanye Damai. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Malang pada tanggal 26 Agustus 2015 dimulai pukul 10.00 WIB yang dihadiri kurang lebih 400 (empat ratus) orang undangan yang terdiri dari FORPIMDA Kabupaten Malang, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, Tim Kampanye/pendukung Pasangan Calon, Panwaslih Kabupaten Malang, Pasangan Calon, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Malang, Muspika se-Kabupaten Malang, Organisasi Masyarakat / LSM, Akademisi dan Pers.

Hasil Pengundian nomor urut dengan hasil Pasangan sebagai berikut :
  • Pasangan Calon RENDRA KRESNA – SANUSI mendapatkan Nomor Urut 1 (satu), 
  • Pasangan Calon DEWANTI RUMPOKO – MASRIFAH HADI mendapatkan Nomor Urut 2 (dua),
  • Pasangan Calon NURCHOLIS – MUHAMMAD MUFIDZ mendapatkan Nomor Urut 3 (tiga).
Setelah dilakukan penyerahan Keputusan KPU Kabupaten Malang tentang Hasil Pengundian Nomor Urut Paslon oleh Ketua KPU Kabupaten Malang dan dilanjutkan dengan pembacaaan Naskah Deklarasi Kampanye Damai oleh Ketua KPU Kabupaten Malang yang diikuti pasangan calon dan para pendukungnya dilanjutkan dengan penandatanganan naskah deklarasi oleh masing-masing calon saksi yaitu jajaran FORPIMDA Kabupaten Malang, Ketua KPU Kabupaten Malang serta Panwaslih Kabupaten Malang.


Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DPRD Kabupaten Malang, Wakil Bupati Malang, Kapolres Malang, Kapolres Batu dan masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati berkesempatan memberikan sambutan sesuai dengan nomor urutnya. Kegiatan Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015 serta Deklarasi Kampanye Damai diakhiri dengan menyanyikan Lagu Bagimu Negeri dan Do’a. Kegiatan secara keseluruhan berjalan dengan aman, tertib dan berakhir pada pukul 14.00 WIB.


Sumber : http://kpud-malangkab.go.id

Kamis, 06 Agustus 2015

Tes Kesehatan, Rendra Akrab dengan Nurcholis

DARMONO/RADAR MALANG CUKUP TIDUR: Cabup dari PDIP Dewanti Rumpoko saat tes kesehatan di RSSA.Kepanjen - Untuk kali pertama sejak tahapan pemilihan bupati (pilbup) dimulai, tiga pasangan bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) bertemu. Kemarin (29/7), bertempat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Rendra Kresna-Sanusi, Dewanti Rumpoko-Masrifah, dan pasangan independen Nurcholis-Muhammad Mufidz menjalani tes kesehatan.
Tiga pasangan bakal cabup-cawabup itu sudah stand by di RSSA sejak pukul 07.00. Rendra-Sanusi didampingi tim sukses dan pengurus partai politik pengusungnya. Terlihat Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Malang Achmad Andi dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Malang yang juga masih menjadi Wakil Bupati aktif, Ahmad Subhan.
Begitu pun halnya dengan Dewanti-Masrifah, juga didampingi beberapa pengurus DPC PDIP dan anggota DPRD Fraksi PDIP. Sementara Nurcholis-Mufidz didampingi oleh tim suksesnya. Tes kesehatan di RSSA tidak hanya diikuti bakal cabup-cawabup Kabupaten Malang. Namun, juga kandidat lain dari Kota/Kabupaten Blitar, dan Kota Kediri.

Setelah Dewanti menyelesaikan proses pengambilan sampel darah, dia berpapasan dengan Rendra yang duduk menunggu giliran. Spontan, Dewanti menyapa calon rivalnya pada pilbup itu. ”Pak Rendra, saya duluan
 ya. Monggo,” ujar Dewanti.Ada sejumlah tes kesehatan yang mesti dijalani para pasangan bakal cabup-cawabup. Rabu kemarin menjadi hari pertama dari tahapan tes kesehatan. Pertama-tama, pasangan calon diambil sampel darah dan urinenya di ruang instalasi laboratorium sentral. Dewanti-Masrifah jadi pasangan pertama yang maju ke meja pemeriksaan.
Rendra membalas sapaan Dewanti dengan anggukan dan senyuman. Baik Rendra maupun Dewanti tampak seolah-olah tengah menjaga jarak. Sebaliknya, Rendra begitu akrab dengan Nurcholis. Maklum, Nurcholis, seperti diketahui pernah menjadi ’anak buah’ Rendra. Nurcholis pernah menjabat sebagai ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Turen.
Setelah menuntaskan tes kesehatan di ruang instalasi laboratorium sentral, para pasangan calon kemudian menjalani pemeriksaan di ruang radiologi. Terakhir, mereka menjalani sesi tes psikiatri di Ruang Singosari selama 5 jam.
Ditemui di sela-sela tes kesehatan itu, Rendra sudah mempersiapkan diri untuk tahapan ini. ”Sudah pasti. Saya harus puasa minimal enam jam,” kata dia.
Hanya saja, Rendra mengaku kurang istirahat jelang tes kesehatan. ”Maeng bengi aku turu jam setengah loro(tadi malam saya tidur jam 01.30),” tambahnya.
Berbeda dengan Rendra, Dewanti beristirahat lebih panjang sebelum tes kesehatan. ”Biasanya saya dini hari baru tidur. Namun semalam, sebelum jam 24.00 sudah tidur,” ujar Dewanti.
Sementara itu, dalam tes kesehatan kemarin, Nurcholis penampilannya terlihat paling santai. Jika calon lain mengenakan pakaian formal, Nurcholis memakai baju olahraga bertuliskan Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) Kabupaten Malang. Meski begitu, Nurcholis mempersiapkan tes kesehatan dengan baik. ”Saya tidur lebih awal. Puasanya juga enam jam lebih,” ujar Nurcholis.
Terpisah, koordinator tes kesehatan pasangan calon, dr Hermawan Eko mengatakan, pengambilan sampel darah tidak hanya bertujuan melihat penyakit, tapi juga melihat apakah ada kandungan narkoba. Sedangkan tes psikiatri dilakukan untuk memeriksa kondisi kejiwaan. ”Besok (hari ini) tes akan kami lanjutkan dengan pemeriksaan umum. Ada 30 item yang diperiksa. Di antaranya mata, THT (telinga hidung tenggorokan),” kata Hermawan.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Malang Totok Hariyono mengatakan, tes kesehatan akan berakhir pada Jumat (31/7) besok. Hasilnya akan diumumkan pada 4 Agustus. ”Keputusannya ada pada dokter. Kalau dokter menyatakan cabup/cawabup tidak mampu (tidak lolos tes), ya kami (KPU) ikut saja,” sambung dia.
Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Malang 2015 berpeluang hanya diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Rendra Kresna-Sanusi dan Dewanti Ruparin Diah-Masrifah. Itu terjadi bila pasangan bakal calon bupati (cabup)-calon wakil bupati (cawabup) dari jalur independen, Nurcholis-Muhammad ‘Mamak’ Mufidz (Choma) gagal memenuhi kekurangan syarat.
Seperti pernah diberitakan, dalam tahapan verifikasi faktual yang sudah berlangsung 23 Juni-14 Juli lalu, dukungan terhadap Choma masih kurang 18 ribu KTP. Dengan kekurangan sebanyak itu, maka pada tahapan perbaikan yang berlangsung mulai Selasa besok (4/8) hingga 7 Agustus, Choma harus mengumpulkan dua kali lipat jumlah kekurangan atau 36 ribu KTP.
Nah, mengumpulkan 36 ribu KTP jelas bukan jumlah yang sedikit. Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang bakal melakukan verifikasi faktual terhadap KTP dukungan tersebut. Jika jumlahnya kurang, maka tidak ada kesempatan kedua untuk pasangan independen. Choma otomatis bisa tersingkir dari ajang Pilbup 2015.
Tapi, Nurcholis rupanya masih belum menyerah, meski syarat untuk mengikuti pilbup bisa dikatakan sangat berat. Dia mengaku sudah menyiapkan hingga 100 ribu KTP. “Kami akan menyerahkan daftar dukungan untuk perbaikan pada 4 Agustus (besok),” kata Nurcholis, kemarin (2/8).
Choma menyiapkan KTP melebihi syarat yang ditentukan oleh KPU karena menyadari bahwa tidak ada kesempatan kedua, setelah tahapan penelitian syarat dukungan berakhir pada 21 Agustus mendatang. Apalagi, Choma menyadari bahwa pada tahapan penelitian atau verifikasi di lapangan nanti, sangat mungkin akan ditemui kasus pendukung yang sulit ditemui.
Pada verifikasi faktual di tahapan perbaikan, cara yang digunakan KPU berbeda dengan yang dilakukan pada 23 Juni-14 Juli lalu. Kali ini, KPU tidak mendatangi rumah pendukung pasangan calon secara door to door. Tapi, pendukung diminta untuk berkumpul di satu tempat, di satu desa yang sama, yang sudah disepakati.
Nah, pertanyaannya, apakah semua pendukung mau melakukannya? Nurcholis menyadari potensi seperti itu. “Sekarang ini banyak mantenan di desa-desa. Biasanya, antara tetangga membantu yang punya hajat,” kata pria yang pernah menjadi Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Turen ini. Jika situasinya seperti itu, mengumpulkan pendukung untuk verifikasi jelas menjadi hal yang sulit.
Langkah antisipasi sudah dilakukan oleh Nurcholis bersama dengan tim suksesnya. Mereka sudah menyiapkan liason officer (LO) atau petugas yang menjadi penghubung pasangan calon maupun KPU dengan warga yang menjadi pendukung. “LO sudah ada di desa-desa,” kata dia.
Sementara itu, Wawan Sobari, dosen studi ilmu politik Unversitas Brawijaya (UB) mengatakan bahwa pada pilkada serentak kali ini bisa dilihat betapa dipersulitnya calon independen. “Dari regulasi disebutkan bahwa calon independen harus menyerahkan dukungan 6,5 persen dari jumlah penduduk. Itu saja sudah luar biasa,” kata dia.
Syarat dukungan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan pilbup sebelumnya yang hanya sekitar 3 persen. “Seharusnya, syarat minimal dukungan itu dihitung dari jumlah DPT (daftar pemilih tetap), bukan jumlah penduduk,” ujar dia. Jumlah DPT pilbup, mengacu pada 2010 lalu sekitar 1,8 juta.

Calon Independen Serahkan 109.960 Fotokopi KTP Dukungan

KTP dukungan bupatiPasangan bakal calon bupati (cabup) – calon wakil bupati (cawabup) dari jalur independen, Nurcholis-Muhammad ‘Mamak’ Mufidz membuktikan ucapannya yang akan membawa 100 ribu lembar KTP dukungan pada tahapan perbaikan persyaratan. Kemarin (4/8), pasangan yang menamakan diri Choma (Cholis-Mamak) itu menyerahkan 109.960 lembar fotokopi KTP dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang.
Satu-satunya bakal calon independen pada pemilihan bupati (pilbup) Malang 2015 itu datang pada pukul 11.30 WIB bersama dengan beberapa orang tim sukses. Total ada delapan kardus besar yang diangkut dengan menggunakan mobil double cabin. Lembaran fotokopi KTP dukungan itu, kemudian secara simbolis diserahkan kepada Ketua KPU Kabupaten Malang Santoko.
Seperti diketahui 109.960 lembar fotokopi KTP itu diserahkan untuk melengkapi kekurangan dukungan pada saat tahapan verifikasi faktual yang dilakukan 23 Juni – 14 Juli. Pada tahapan verifikasi, Choma belum memenuhi syarat minimal dukungan sebanyak 157.904 lembar fotokopi KTP. Dukungan bagi pasangan Choma masih kurang 18 ribu lembar KTP. Menurut ketentuan, Choma mesti menyerahkan KTP dukungan sebanyak dua kali lipat dari jumlah kekurangan tersebut.
Artinya, Choma harus menyerahkan 36 ribu lembar fotokopi KTP. Tapi yang terjadi, Choma menyerahkan fotokopi KTP tiga kali lipat lebih banyak. “Kami sengaja menyerahkan fotokopi KTP sebanyak itu sebagai antisipasi. Manakala nanti ketika diverifikasi ada pendukung yang berhalangan. Apakah itu meninggal dunia, pindah tempat, atau mungkin sedang ada hajatan,” kata Cholis.
Lantas, dari mana Choma mendapatkan KTP sebanyak itu? Apalagi, Choma tidak memiliki banyak waktu untuk mengumpulkan fotokopi KTP sebanyak itu. “Sejak dinyatakan ada kekurangan, yang namanya tim sukses bergerak turun ke desa-desa. Setiap hari selama 24 jam,” ujar pria yang sampai saat ini masih aktif menjadi anggota Partai Golkar tersebut.
Cholis menambahkan, sebenarnya jumlah fotokopi KTP yang dikumpulkan lebih banyak ketimbang yang diserahkan kemarin. “Total, kami mengumpulkan 150 ribu. Kalau masih diberi kesempatan oleh KPU, kami akan serahkan sekitar 50 ribu sisanya,” kata dia. Bila digabungkan dengan fotokopi KTP yang diserahkan pada saat tahapan penyerahan dukungan 14 Juni lalu, maka secara keseluruhan Choma mengumpulkan sekitar 300 ribu lembar fotokopi KTP.
Pada 14 Juni lalu, Choma menyerahkan 162.680 lembar fotokopi KTP, yang setelah diverifikasi menyusut menjadi sekitar 139 ribu lembar. Mengumpulkan 300 ribu lembar fotokopi KTP jelas bukan hal yang mudah bagi calon independen. Karena 300 ribu lembar KTP dukungan juga bukan angka yang sedikit.
Bila seluruh pendukung yang menyerahkan fotokopi KTP itu kemudian konsisten tetap mendukung Choma pada pencoblosan 9 Desember nanti, raihan suaranya bakal luar biasa. Sebagai perbandingan, pada pilbup 2010 lalu, pasangan Rendra-Ahmad Subhan menjadi pemenang dengan mengumpulkan 672.511 suara. Disusul Geng Wahyudi-Abdulrahman di posisi kedua dengan 320.571 suara dan Agus Wahyu Arifin-Abdul Mujib dengan 90.877 suara.
Cholis sendiri, ketika ditemui kemarin kembali menegaskan komitmennya untuk tidak sekadar menjadi penggembira pada pilbup. Cholis menyadari bahwa berat untuk menandingi Rendra-Sanusi maupun Dewanti Ruparin Diah-Masrifah. “Tapi kalau Allah sudah kun faa ya kun, siapa sih yang gak senang?,” kata dia.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Malang Santoko mengatakan bahwa KPU menerima semua berkas yang diserahkan oleh pasangan calon independen. “Selanjutnya akan kami lakukan penelitian di lapangan sesuai dengan sebaran dukungan. Tahapan akan berjalan 8-14 Agustus,” kata dia.

 
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda, Semoga Bermanfaat !!!