Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) mempersiapkan lahan untuk lokasi pengembangan lapangan Sukowati C di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, guna meningkatkan produksi minyak lapangan Sukowati.
"Kami saat ini sedang mempersiapkan lahan pengembangan lapangan Sukowati C, sebab sudah memperoleh izin prinsip dari pemkab untuk lokasi pengembangan lapangan Sukowati C, di Kecamatan Trucuk," kata Field Manager" JOB PPEJ Junizar Dipodiwirjo, di Bojonegoro, Kamis.
Untuk itu, katanya, berbagai proses perizinan mulai dipersiapkan, termasuk persiapan pembuatan dokumen UKL/UPL.
"Langkah lainnya juga dikoordinasikan dengan SKK Migas soal pengembangan lapangan Sukowati C," katanya.
Ia mengaku belum tahu lokasi desa di Kecamatan Trucuk, yang akan dipilih untuk lokasi pengembangan lapangan Sukowati C.
"Saya tidak ingat lokasi desa di Kecamatan Trucuk, yang dipilih sebagai lokasi lapangan Sukowati C. Tapi, kalau lahan yang dibutuhkan seluas 4,6 hektare," paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan lapangan Sukowati C, merupakan usaha untuk meningkatkan produksi lapangan Sukowati di Bojonegoro dan Tuban, yang produksinya terus menurun.
Sesuai data, lapangan Sukowati A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan lapangan B di Desa Ngampel, Kecamatan Kota, juga lapangan Mudi di Kecamatan Soko, Tuban, dengan jumlah 59 sumur minyak produksinya sekitar 19 ribu barel/hari.
Produksi itu, lanjut dia, menurun dibandingkan produksi minyak lapangan Sukowati, tahun lalu sekitar 22 ribu barel/hari.
"Terjadinya penurunan sumur-sumur minyak di lapangan Sukowati dan Mudi terjadi secara alamiah," ujarnya.
Meski demikian, menurut dia, masih ada potensi cadangan minyak lapangan Sukowati, yang masih belum bisa terangkat sebesar 150 juta barel.
"Sesuai data memang potensi cadangan yang tersisa sekitar 150 juta barel. Tapi, secara teknis yang bisa diangkat hanya berkisar 30-45 persennya," paparnya.
"Kami saat ini sedang mempersiapkan lahan pengembangan lapangan Sukowati C, sebab sudah memperoleh izin prinsip dari pemkab untuk lokasi pengembangan lapangan Sukowati C, di Kecamatan Trucuk," kata Field Manager" JOB PPEJ Junizar Dipodiwirjo, di Bojonegoro, Kamis.
Untuk itu, katanya, berbagai proses perizinan mulai dipersiapkan, termasuk persiapan pembuatan dokumen UKL/UPL.
"Langkah lainnya juga dikoordinasikan dengan SKK Migas soal pengembangan lapangan Sukowati C," katanya.
Ia mengaku belum tahu lokasi desa di Kecamatan Trucuk, yang akan dipilih untuk lokasi pengembangan lapangan Sukowati C.
"Saya tidak ingat lokasi desa di Kecamatan Trucuk, yang dipilih sebagai lokasi lapangan Sukowati C. Tapi, kalau lahan yang dibutuhkan seluas 4,6 hektare," paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan lapangan Sukowati C, merupakan usaha untuk meningkatkan produksi lapangan Sukowati di Bojonegoro dan Tuban, yang produksinya terus menurun.
Sesuai data, lapangan Sukowati A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan lapangan B di Desa Ngampel, Kecamatan Kota, juga lapangan Mudi di Kecamatan Soko, Tuban, dengan jumlah 59 sumur minyak produksinya sekitar 19 ribu barel/hari.
Produksi itu, lanjut dia, menurun dibandingkan produksi minyak lapangan Sukowati, tahun lalu sekitar 22 ribu barel/hari.
"Terjadinya penurunan sumur-sumur minyak di lapangan Sukowati dan Mudi terjadi secara alamiah," ujarnya.
Meski demikian, menurut dia, masih ada potensi cadangan minyak lapangan Sukowati, yang masih belum bisa terangkat sebesar 150 juta barel.
"Sesuai data memang potensi cadangan yang tersisa sekitar 150 juta barel. Tapi, secara teknis yang bisa diangkat hanya berkisar 30-45 persennya," paparnya.
0 komentar :
Posting Komentar