WISATA PEMANDIAN SUMBER MARON
Wisata Pemandian Sumber Maron dengan kejernihan air yang begitu jernih.
BENDUNGAN SUMBER MARON
Bendungan SUMBER MARON yang dapat menampung debit air, menjadikan sumber energi Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH).
TENAGA LISTRIK MICRO HIDRO
Terinstalasinya Listrik Micro Hidro menjadikan salah satu potensi yang sangat membanggakan masyarakat setempat.
LOKASI STUDY BANDING dan WAHANA EDUKASI
Tempat Wisata Pemandian "Sumber Maron" dan Tenaga Listrik Micro Hidro menjadikan salah satu Wahana Edukasi dan Study Banding bagi semua kalangan baik lokal maupun internasional.
KEINDAHAN AIR TERJUN "GROJOKAN SEWU"
Wisatawan yang selalu membanjiri lokasi Tempat Wisata Sumber Maron dengan keindahan Air Terjun "Grojokan Sewu".
Rabu, 04 November 2015
KERAJINAN TANGAN "TAS TALI KUR"
Selasa, 03 November 2015
WISATA ALAM "WATU KONANG"
Rabu, 28 Oktober 2015
WISATA AIR TERJUN "COBAN BENDO"
Selasa, 29 September 2015
Program Kelompok Tani "Pangan Makmur " Menghadapi Swasembada Pangan 2017
Kelompok Tani (Poktan) "Pangan Makmur" Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang telah mempunyai Program - Program yang nantinya bisa di implementasikan dalam meningkatkan jumlah produksi panen tanaman pangan.
Adapun Program-Program untuk mencapai target Swasembada Pangan diantaranya :
1. Pengendalian Hama Tikus.
Rabu, 16 September 2015
Destinasi Wisata Baru Pemandian Alam "SUMBER JERUK"
Senin, 07 September 2015
Video Keindahan Alam Tempat Wisata "Sumber Taman"
Indonesia merupakan negara yang memiliki berjuta keindahan Panorama didalamnya. Kekayaan akan sumber daya alamnya merupakan daya tarik tersendiri bagi nerga-negara lain. Tentunya pemandangan dan keindahan alamnya juga banyak dan beragam, mulai dari sabang sampai merauke terdapat keindahan alam yang tersembunyi yang tidak dimiliki oleh negara lain. Maka dari itu cintailah dan rawatlah alam yang kita miliki ini.
Mulai Pudarnya Budaya "Gotong Royong"
- Sederhana; Sebagian besar masyarakat desa hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan ini terjadi karena dua hal: a. Secara ekonomi memang tidak mampu ; b. Secara budaya memang tidak senang menyombongkan diri;
- Mudah curiga; Secara umum, masyarakat desa akan menaruh curiga pada: a) Hal-hal baru di luar dirinya yang belum dipahaminya b) Seseorang/sekelompok yang bagi komunitas mereka dianggap “asing”
- Menjunjung tinggi “unggah-ungguh”. Sebagai “orang Timur”, orang desa sangat menjunjung tinggi kesopanan atau “unggah-ungguh” apabila: a) Bertemu dengan tetangga; b) Berhadapan dengan pejaba; c) Berhadapan dengan orang yang lebih tua/dituakan d) Berhadapan dengan orang yang lebih mampu secara ekonomi; dan e) Berhadapan dengan orang yang tinggi tingkat pendidikannya
- Guyub, kekeluargaan; Sudah menjadi karakteristik khas bagi masyarakat desa bahwa suasana kekeluargaan dan persaudaraan telah “mendarah-daging” dalam hati sanubari mereka.
- Lugas; “Berbicara apa adanya”, itulah ciri khas lain yang dimiliki masyarakat desa. Mereka tidak peduli apakah ucapannya menyakitkan atau tidak bagi orang lain karena memang mereka tidak berencana untuk menyakiti orang lain. Kejujuran, itulah yang mereka miliki.
- Tertutup dalam hal keuangan; Biasanya masyarakat desa akan menutup diri manakala ada orang yang bertanya tentang sisi kemampuan ekonomi keluarga. Apalagi jika orang tersebut belum begitu dikenalnya. Katakanlah, mahasiswa yang sedang melakukan tugas penelitian survei pasti akan sulit mendapatkan informasi tentang jumlah pendapatan dan pengeluaran mereka.
- Perasaan “minder” terhadap orang kota. Satu fenomena yang ditampakkan oleh masayarakat desa, baik secara langsung ataupun tidak langsung ketika bertemu/bergaul dengan orang kota adalah perasaan mindernya yang cukup besar. Biasanya mereka cenderung untuk diam/tidak banyak omong.
- Menghargai (“ngajeni”) orang lain. Masyarakat desa benar-benar memperhitungkan kebaikan orang lain yang pernah diterimanya sebagai “patokan” untuk membalas budi sebesar-besarnya. Balas budi ini tidak selalu dalam wujud material tetapi juga dalam bentuk penghargaan sosial atau dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan “ngajeni”.
- Jika diberi janji, akan selalu diingat; Bagi masyarakat desa, janji yang pernah diucapkan seseorang/komunitas tertentu akan sangat diingat oleh mereka terlebih berkaitan dengan kebutuhan mereka. Hal ini didasari oleh pengalaman/trauma yang selama ini sering mereka alami, khususnya terhadap janji-janji terkait dengan program pembangunan di daerahnya.
- Suka gotong-royong. Salah satu ciri khas masyarakat desa yang dimiliki dihampir seluruh kawasan Indonesia adalah gotong-royong atau kalau dalam masyarakat Jawa lebih dikenal dengan istilah “sambatan”. Uniknya, tanpa harus dimintai pertolongan, serta merta mereka akan “nyengkuyung” atau bahu-membahu meringankan beban tetangganya yang sedang punya “gawe” atau hajatan. Mereka tidak memperhitungkan kerugian materiil yang dikeluarkan untuk membantu orang lain. Prinsip mereka: “rugi sathak, bathi sanak”. Yang kurang lebih artinya: lebih baik kehilangan materi tetapi mendapat keuntungan bertambah saudara.
- Demokratis; Sejalan dengan adanya perubahan struktur organisasi di desa, pengambilan keputusan terhadap suatu kegiatan pembangunan selalu dilakukan melalui mekanisme musyawarah untuk mufakat. Dalam hal ini peran BPD (Badan Perwakilan Desa) sangat penting dalam mengakomodasi pendapat/input dari warga.
- Religius; Masyarakat pedesaan dikenal sangat religius. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya: tahlilan, rajaban, Jumat Kliwonan, dll.
Kamis, 03 September 2015
Produk Unggulan Seluruh Desa Se Kecamatan Pagelaran
Rabu, 02 September 2015
Hasil Pengundian dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang Tahun 2015
- Pasangan Calon RENDRA KRESNA – SANUSI mendapatkan Nomor Urut 1 (satu),
- Pasangan Calon DEWANTI RUMPOKO – MASRIFAH HADI mendapatkan Nomor Urut 2 (dua),
- Pasangan Calon NURCHOLIS – MUHAMMAD MUFIDZ mendapatkan Nomor Urut 3 (tiga).
Selasa, 01 September 2015
Produksi BATU BATA MERAH
Namun di Desa Karangsuko sendiri masih banyak warga yang memproduksi Batu Bata Merah baik itu untuk pribadi maupun untuk dijual kepada konsumen. Harganya pun bervariasi tergantung dari tekstur dan kadar kematangan batu bata itu sendiri, tapi secara rata-rata pada saat ini harganya berkisar antara Rp. 350.000,-.
Tapi seringkali para warga yang memproduksi batu bata merah terkendala akan kurangnya mesin pendukung, karena sebagian warga sudah ada yang mencetak dan menggiling tanah dengan bantuan mesin pencetak yang harganya lumayan mahal.
KESENIAN SAKERA ANSOR " GARUDA SAKTI “
Kesenian Sakera sebagai kesenian khas masyarakat desa Karangsuko yang diciptakan oleh para tokoh pencak silat, merupakan perpaduan antara atraksi pencak silat dengan musik tradisional dan lagu-lagu Madura yang sarat dengan pesan moral, keagamaan, dan perjuangan, serta divariasikan dengan kesenian khas Madura merupakan suatu tema yang menarik untuk dikaji.
Ansor Sakera "Gauda Sakti" bertempat di Dusun Adiluwih RT.06/02 Desa Karangsuko yang mulai didirikan oleh Bapak Kabul salah satu Tokoh Masyarakat di daerah setempat pada tanggal, 05 Juni 2013 dengan bertujuan membangun silaturahmi dan kegotong royongan antar warga.
Ansor Sakera "Gauda Sakti"sering mengikuti even-even yang diadakan di daerah setempat maupun daerah lain dengan bentuk acara yang berbeda seperti Hajatan Pengantin, Bersih Desa, Karnaval Umum dll.
Dengan susunan kepengurusan dan keanggotaan sebagai berikut :
Kerajinan Tangan Lampu Hias Dari Sendok Plastik Bekas
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
- Sendok Plastik Putih Bekas
- Toples plastic
- Kabel
- Lampu
- Colokan
- Lem panas
- Gunting
- Cutter
- Selotif 2 Sisi
- Pertama-tama siapakan bahan sendok plastic sebanyak mungkin, potong sendok bagian ujung kepala dan pisahhkan terlebih dahulu.
- Lubangi bagian bawah toples plastic dengan cutter membentuk sebuah lingkaran, hal ini di gunakan untuk tempat lampu.
- Liliti ujing toples dengan selotif 2 sisi bagian bibir toples.
- Tempelkan secara merata kepala sendok-sendok yang telah dipotong di semua jalur selotif.
- Untuk memperkuat, oleskan semua permukaan toples dengan lem panas.
- Tempelkan kepala sendok secara merata bisa menjadi 3 bagian sejajar dan tumpang tindih.
- Setelah semua kepala sendok terangkai, lem lagi bagian badan toples tempeli dengan batang sendok secara menyeluruh.
- Setelah selesai buat tempelan lagi untuk kepala sendok seperti pada bagian pertama.
- Rangkai kabel dan lampu. Letakkan lampu pada lubang yang telah Anda buat tadi.
- Sekarang tinggal menyalakan lampu, jadi deh Kreasi Lampu Hias Sendok Plastik bekas yang Anda buat. Untuk memperkuat lem bagian lampu.
- Kerajinan pun siap di gantung di kamar Anda.
LANCINE KONE - KOITA PEMAIN BARU AREMA
Tak banyak membuang waktu, pelatih Arema Joko Susilo langsung melibatkan keduanya dalam latihan taktik dan strategi timnya. ”Selama di negaranya mereka memang jaga kondisi. Jadi sekarang langsung dimasukkan dalam latihan tim,” katanya.
Dalam sesi latihan itu, Kone dan Koita langsung nyetel dengan Cristian Gonzales dkk. Kone dicoba di beberapa posisi. Mulai striker, winger hingga playmaker. Sedangkan Koita menempati posisi lini tengah.
Tak hanya itu, mereka juga langsung akrab dengan rekan-rekan barunya. Sebab usai pemanasan, pemain asal Mali dan Pantai Gading itu mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan rekan-rekan barunya.
Sumber :aremafc.com